Senin, 17 November 2014

GADIS BIASA



aku selalu berjalan sendiri
Kenapa ?
Kenapa hanya aku yang ada disini
Saat ku menoleh ke belakang
Semua terasa begitu jauh
Walaupun begitu, aku tak takut
Aku akan  terus berjalan
Itulah kekuatanku

Aku selalu berjalan sendiri
Saat ku menoleh ke belakang
Semua tatapan itu,
Terasa seperti duri yang menusuki tubuhku
Walaupun begitu, aku tak takut
Aku akan  terus berjalan
Itulah kekuatanku

Aku selalu berjalan sendiri
Tapi aku tak takut akan hal itu lagi
Karna aku tahu manusia akan sendiri
Dan hanya hidup dalam sebuah kenangan
Aku akan berjuang
Dan tak’kan memperlihatkan air mata

Jurang telah menunggu di ujung tujuanku.
Baju yang ku pakai penuh dengan keringat.
Bila aku mampu melupakannya,
mungkin hidup adalah hal yang mudah.
Tapi, jika aku melupakan segalanya,
 bukankah itu melarikan diri?
Apa arti kehidupan ini juga menghilang?

Suatu saat, manusia akan sendiri
dan hidup dalam kenangannya.
Suatu saat, ku kan melupakan hari-hari itu
dan hidup di tempat lain.
Dan kemudian ku dapat meneteskan air mata,
kelemahan seorang gadis biasa.

Jumat, 14 November 2014

TELINGA NEGARA

Telinga Negara ?

Itukah julukanmu

Apa kami tak salah dengar ?

Kau saja tak pernah mendengar keluhan kami

Tak pernah menyapa kami

Kau hanya duduk dikursi yang hangat itu

Sementara kami

Harus kedinginan tuk mencari keadilan


Itukah julukan mu  ?

Apa kami tak salah dengar

Kami datang tuk menemuimu

Tapi kau malah menolak kami mentah-mentah

Apakah itu keadilan bagimu ?

Jelaskan apa arti semua janji yang kau ucap itu ?

Janji yang kau ucap waktu itu!

Janji dimana keadilan itu akan ada

CAHAYA PERUBAHAN



sekarang tanpa ragu bidiklah dunia gelap ini 
tariklah pelatuk itu dengan tangan mu
karna
kita dapat belajar arti kebaikan
dari kehangatan air mata yang terlanjur mengalir ke pelipis ini

mengapa kita harus saling menyakiti
kalau kau tahu akan rasa sakit yang menyengat ini 
yang suatu saat akan menjadi kekuatan yang dapat melindungi masa depan cerah kita

sekarang tanpa ragu bidiklah dunia gelap ini 
tariklah pelatuk itu dengan tangan mu
karna
ku akan memeluk dunia yang tertutup air mata
 perlahan-lahan 
seperti hasrat yang tlah bergema di jiwa ini
yang akan menjadi suara perubahan 

Sekarang tanpa takut lepaskanlah dirimu
dari ketakutan masa lalu dengan tangan ini
percayalah akan hari esok
dan dobraklah pintu yang tlah berkarat itu 
dengan cahaya perubahan