Rabu, 18 November 2015

Sinopsis - Rembulan tenggelam di wajahmu ,Tere-Liye



SINOPSIS NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Oleh  Tere Liye

Novel ini menceritakan kisah perjalanan hidup seorang pemuda yatim piatu bernama Rehan Raujana. Rehan Raujana adalah nama pemberian dari ibu pantinya yang sudah meninggal dunia. Sejak kecil Rehan tinggal di sebuah panti asuhan yang sangat dibencinya. Di panti itu Rehan termasuk anak yang nakal.“penjaga panti sok suci” adalah sebutan untuk penjaga panti yang kepribadiannya dinilai sok suci oleh Rehan. Penilainnya itu didapkan dari tingkahlaku nya yang dengan sengaja menggelapkan uang panti untuk mimpinya dan sering pula bersikap kasar pada anak-anak panti. Walaupun Rehan termasuk anak nakal, tapi sebenarnya ia adalah anak yang baik. Selama di panti, Rehan mempunyai pertanyaan besar “Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih pada saat aku dilahirkan?”. Ia suka memandang rembulan, yang seakan mengerti kesedihannya.
Suatu hari, sesuatu terjadi di panti yang menyebabkan Rehan kabur dari panti asuhan itu dan menjadi anak jalanan. Sebelum kabur, ia sempat mencuri di kantor kepala panti dan menemukan sepotong koran lusuh yang menjadi petunjuk penting masa lalunya. Sebagai anak jalanan, ia mengubah namanya menjadi Rey. Rey menjadi preman yang setiap malam tidur di emperan toko di sudut terminal. Uang hasil mencuri dari kantor kepala panti itu ia gunakan untuk berjudi dan mabuk-mabukan. Dan saat ia berjudi dan menang besar, hal itu menjadikan ia mendapatkan masalah besar, ia ditikam oleh beberapa preman yang tidak dikenal.
            Di ibukota ia mendapatkan kehidupan yang baru. Setelah keluar dari rumah sakit, ia ditampung disebuah rumah yang disebut Rumah Singgah. Di rumah itu ia bertemu dengan anak-anak jalanan lainnya yang mempunyai mimpi-mimpi besar dalam hidupnya. Ia juga berkesempatan untuk sekolah. Rey sebenarnya anak yang pandai, karena itu ia cepat lulus sekolah khusus itu. Kehidupannya berangsur-angsur membaik, namun suatu ketika teman-teman Rey mendapat masalah karenanya.maka dari itu ia memutuskan untuk pergi dari rumah singgah itu. Lalu pertanyaan baru muncul “Apakah hidup ini adil?” pikirnya karena orang yang lemah selalu ditindas.
Semenjak Rey pergi dari Rumah Singgah, Rey mengamen di gerbong-gerbong kereta. Setelah dirasa uangnya cukup untuk menyewa tempat tinggal, ia menyewa sebuah rumah petak dekat dengan sungai pembuangan sampah. Di tempat tinggal barunya, terdapat sebuah tower air yang sering ia panjat untuk menyendiri dan melihat rembulan. Walaupun ia memiliki kehidupan baru namun ia sering menjenguk teman-temannya dirumah singgah, sekedar ingin tahu bagaimana keadaan mereka.
Kehidupannya berubah drastis ketika ia terlibat dalam pencurian berlian seribu karat yang ditinggalkan oleh temannya di tower air. Polisa menangkap temannya itu, ia pun di jatuhi hukuman mati. Setelah hukuman mati itu, Rey kembali ke kampung halamannya. Dia bertemu dengan seorang gadis bernama Fitri yang ditemuinya di gerbong makan, ia jatuh cinta pada gadis itu.
Di kampung halamannya, ia bekerja sebagai buruh bangunan yang karena kecerdasannya ia naik jabatan menjadi kepala mandor. Suatu ketika ia bertemu kembali dengan gadis yang ditemuinya di gerbong kereta. Gadis penyayang anak-anak itu, dan teryata ia juga memiliki perasaan yang sama. Rintangan demi rintangan ia lewati akhirnya merekapun menikah. Namun sayang ketika istrinya hamil ia keguguran. 2x sudah ia keguguran, dan itu menjadi hari terakhir baginya di bumi ini. Lalu muncullah pertanyaan baru di benaknya “Mengapa Tuhan tega mengambil milikku satu-satunya?”.
Kesedihannya membuatnya tak sanggup lagi tinggal di rumah yang penuh kenangan dengan istri tercintanya. Rey menjual rumahnya dan pergi ke Ibukota. Ia pergi ke tower air yang sering ia panjat untuk melihat bintang. Ia menemukan berlian yang ditinggalkan temannya di tower air dan menjadikannya modal untuk membangun sebuah bangunan untuk istrinya yang menjadi awal karir barunya. Ia menjadi seorang pengusaha sukses. Menjadi orang yang kaya. Namun diantara harta yang ia miliki, ia tetap merasa sendiri. Lalu muncullah pertanyaan baru. “Mengapa aku merasa hampa padahal aku telah memiliki segalanya?”.
Hari berganti, Rey telah berhasih membuat beberapa bangunan. Namun tiba-tiba ia jatuh saki. Ia mengalami sakit komplikasi. Rey harus keluar masuk rumah sakit untuk itu. Dan muncullah pertanyaan terakhir “Mengapa takdir sakit mengungkungku, dan tidak langsung mati saja?”.Disaat ia sakit, ia diberikan sebuah kesempatan. Kesempatan itu ialah kembalinya  kisah hidupnya sejak ia kecil sampai ia jatuh sakit. Dalam kesempatan itu ia didampingi oleh seseorang yang disebut dalam novel ini sebagai “orang berwajah-ramah”. Kesempatan itu diberikan kepadanya hanya karena dia tanpa ia sadari memuji rembulan yang selalu membuatnya merasa tenang, sehingga tanpa ia sadari ia memuji ciptaan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar